Blogpendidikan.net - Kebijakan Pemerintah pusat yang ditindaklanjuti Pemerintah Provinsi dan daerah terkait libur sekolah demi mencegah penyebaran Covid-19 (Corona Virus Disease) nampaknya memiliki dampak positif bagi orangtua.
Jika selama ini, orangtua kerap menyoroti sistem pendidikan di sekolah, termasuk menilai guru salah mendidik anaknya, kini rasanya menjadi guru dapat dirasakan langsung oleh para orangtua.
Meski baru 4 hari terjun langsung mengajari, dan mendampingi anak dalam mengerjakan tugas yang dievaluasi dan dikontrol guru melalui pembelajaran dalam jaringan (daring), namun tidak sedikit orangtua meluapkan keluhan akibat stres mengajari anaknya.
“Kukira libur orang dan anakku libur betulan. Deh ini saya yang stres. Lebih enak kurasa kalau sekolah orang daripada sekarang saya stres karena mengajar menggambar, kerja tugas upload foto, dll,” celoteh Irma, warga Lamaubeng, Kelurahan Lompoe, Kecamatan Bacukiki dengan logat daerahnya. Kekesalan yang sama juga diluapkan Kasmayanti, orangtua yang berdomisili di Lumpue, Kecamatan Bacukiki Barat, Parepare.
“Kayaknya naik tensiku selama libur anak sekolah,” singkat Kasmayanti.
Nampaknya kekesalan tak hanya dirasakan oleh orangtua, sejumlah siswa pun mengaku, jika dirinya lebih senang belajar di sekolah ketimbang belajar di rumah. “Lebih baik saya rasa sekolah orang, samaji juga bohong libur, justru tidak ada waktu bermain,” aku Gian, pelajar SMP yang tinggal di Kelurahan Mallusetasi.
Berbeda dengan Iwan, ia justru curhat karena menilai lebih baik diajar guru dibanding orangtuanya. “Kalau mama atau bapak yang ajar, suka marah-marah. Bagaimanaki mau belajar kalau teriak-teriak ajarki,” akunya. Pernyataan orangtua dan siswa tersebut nampaknya tidak hanya dialami di Kota Parepare saja, tetapi di berbagai daerah.
Nampak sejumlah meme, berupa cuplikan gambar lucu dan menghibur menunjukkan libur karena Covid-19 ini mengajari orangtua rasanya jadi guru.
“Gimana rasanya belajar di rumah?, “Aku tak sanggup lagi, mamaku lebih galak dari Ibu guru di sekolah, bawaannya marah-marah melulu,” demikian salah satu meme yang menunjukkan situasi pembelajaran di rumah selama tiga hari aktifitas sekolah dipindahkan ke rumah.
Share this
