Kementerian Sosial (Kemensos) RI akan menambah besaran dana bantuan sembilan bahan pokok (sembako) bagi warga miskin dan kurang mampu dari Rp 150.000 per kepala keluarga (KK) per bulan jadi Rp200.000. Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin Kemensos RI, Asep Sasa Purnama, dalam keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di Jakarta, Selasa (24/3).
“Keluarga fakir miskin dan rentan miskin yang menerima bantuan sembako yang semula pada Januari dan Februari sebesar Rp150.000, mulai Maret sampai Agustus mereka akan menerima Rp200.000 per kepala keluarga per bulan," kata Asep.
Ia menjelaskan penambahan sebesar Rp 50.000 dari besaran semula ditujukan untuk mengurangi beban keluarga miskin dan rentan miskin selama Indonesia terdampak pandemi Covid-19.
"Ini merupakan salah satu wujud social safety net dari Kementerian Sosial RI," ujar dia.
Tidak hanya meningkatkan besaran bantuan beli sembako, Kemensos RI juga menyiapkan cadangan beras untuk seluruh daerah terdampak Covid-19.
"Kemensos telah mengirim surat edaran ke gubernur untuk menggunakan cadangan beras ini sesuai kewenangan, apabila kurang bisa mengusulkan ke Kemensos," terang Asep.
Dari catatan pemerintah per Senin (23/3), 22 provinsi di Indonesia telah terdampak pandemi COVID-19. Jakarta jadi provinsi dengan jumlah pasien positif terbanyak dengan 353 jiwa, disusul oleh Jawa Barat 59 jiwa, Banten 56 jiwa, Jawa Timur 41 jiwa, Jawa Tengah 15 pasien, Kalimantan Timur 11 pasien, Bali enam pasien, DI Yogyakarta dan Kepulauan Riau masing-masing lima pasien positif.
Provinsi lain yang juga terdampak, antara lain Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Papua, Maluku, Maluku Utara, Riau, dan Lampung.
Source; https://bnpb.go.id/
Tidak hanya meningkatkan besaran bantuan beli sembako, Kemensos RI juga menyiapkan cadangan beras untuk seluruh daerah terdampak Covid-19.
"Kemensos telah mengirim surat edaran ke gubernur untuk menggunakan cadangan beras ini sesuai kewenangan, apabila kurang bisa mengusulkan ke Kemensos," terang Asep.
Dari catatan pemerintah per Senin (23/3), 22 provinsi di Indonesia telah terdampak pandemi COVID-19. Jakarta jadi provinsi dengan jumlah pasien positif terbanyak dengan 353 jiwa, disusul oleh Jawa Barat 59 jiwa, Banten 56 jiwa, Jawa Timur 41 jiwa, Jawa Tengah 15 pasien, Kalimantan Timur 11 pasien, Bali enam pasien, DI Yogyakarta dan Kepulauan Riau masing-masing lima pasien positif.
Provinsi lain yang juga terdampak, antara lain Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Selatan, Papua, Maluku, Maluku Utara, Riau, dan Lampung.
Source; https://bnpb.go.id/