Pandemi Covid-19 sudah menyeluruh di belahan negara, Indonesia termasuk yang terdampak pada pandemi ini, sudah sebulan virus ini menyerang negara kita, berkembang dan terus berkembang setiap harinya, membaca dan mendengar pemberitaan bikin mental menjadi turun, was-was, gelisah dan berimbas pada daya tahan tubuh akan menurun juga.
Pemberitaan mengenai pandemi virus corona belum kunjung mereda. Virus ini bukan lagi hanya menyerang kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental. Tidak hanya rasa takut yang berlebihan, efek psikologis yang ditimbulkan pun bisa berdampak serius. Terutama bagi mereka yang sudah memiliki masalah mental bawaan seperti gangguan kecemasan atau gangguan obsesif kompulsif (OCD).
Pemberitaan mengenai pandemi virus corona belum kunjung mereda. Virus ini bukan lagi hanya menyerang kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental. Tidak hanya rasa takut yang berlebihan, efek psikologis yang ditimbulkan pun bisa berdampak serius. Terutama bagi mereka yang sudah memiliki masalah mental bawaan seperti gangguan kecemasan atau gangguan obsesif kompulsif (OCD).
Merasa khawatir, stres, atau kewalahan di tengah situasi pandemi sebenarnya adalah hal yang normal. Akan tetapi, jika tidak dikendalikan, tekanan tersebut akan berdampak semakin buruk bagi kesehatan mental. Apalagi, Anda sebagai guru juga diharuskan untuk tetap mengajar siswa dari rumah. Bagaimana bisa beradaptasi dengan baik pada keadaan seperti ini? UNICEF telah merangkum cara menjaga kesehatan mental dalam situasi pandemi.
Berikut ini Tips Menjaga Kesehatan Mental Guru dan Siswa Dimasa Pandemi COVID-19:
Berikut ini Tips Menjaga Kesehatan Mental Guru dan Siswa Dimasa Pandemi COVID-19:
1. Membuat rutinitas belajar online
Akibat kebijakan pemerintah yang mengimbau untuk melakukan isolasi diri di rumah. Guru tak bisa lagi mengajar dengan bertatap muka secara langsung, maka ubah proses kegiatan belajar mengajar secara online. Terdapat beberapa alternatif platform yang dapat membantu pembelajaran jarak jauh, seperti Google Classroom, Zoom, Sekolah Online Ruangguru gratis, atau ruangbelajar untuk berinteraksi dengan siswa.
2. Diskusikan isu COVID-19 bersama siswa
Berita di media memang tiada hentinya membicarakan isu COVID-19, Anda juga dapat melakukannya bersama siswa. Namun, tentunya di sini Anda dan siswa harus fokus dan memilah pada hal-hal yang faktual dan positif saja. Agar tidak merasa cemas berlebihan. Jika siswa merasa khawatir atau takut, yakinkan bahwa Anda selalu ada untuk mereka di masa-masa ini.
Diskusikan isu COVID-19 bersama murid Anda dengan mengajak mereka agar tidak ikut panik dengan membuat karya seni seperti poster bertema pencegahan virus Corona, membuat video cuci tangan yang baik dan benar, serta yang lainnya.
3. Beristirahat atau melakukan hobi
Saat social distancing, aktivitas di dalam rumah menjadi terbatas sehingga bisa menimbulkan stress. Ketika sedang tidak mengajar, ambil kesempatan untuk beristirahat sejenak atau melakukan kegiatan yang Anda sukai (hobi) guna meringankan beban pikiran. Misalnya saja dengan memasak, membaca buku, atau bermain game. Lakukan apapun yang dapat dilakukan agar menjaga pikiran Anda teralihkan dari pandemi ini. Karena terlalu sering memikirkan virus Corona, bisa jadi membuat Anda mengalami ketakutan berlebih.
4. Dapatkan informasi terpercaya mengenai COVID-19
Banyak membaca tentang wabah virus Corona bisa menimbulkan serangan kecemasan bagi seseorang yang mengidap gangguan kecemasan. Meski media sosial atau grup WhatsApp Anda tiada hentinya menyuguhkan berita mengenai wabah ini. Ingat, jangan konsumsi semua informasi begitu saja. Saring kembali dan pilih berita yang menurut Anda layak dipercaya. Pilih portal berita yang memang Anda tahu reputasi dan kevalidan informasinya. Bahkan, untuk beberapa saat Anda bisa hindari media sosial jika dirasa terlalu banyak menimbulkan kepanikan.
Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona (Covid-19) telah meluncurkan situs covid19.go.id sebagai sumber informasi resmi terkait penanganan virus Corona yang saat ini menjadi pandemi global. Situs tersebut memuat pesan tentang tiga langkah penting yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengurangi risiko penularan, mengetahui informasi yang akurat, dan apa yang harus dilakukan bila sakit.
5. Konsultasikan kesehatan mental
Jika merasa stres yang Anda atau siswa Anda rasakan sudah mengganggu kegiatan sehari-hari, segera hubungi psikolog/konselor. Memendam tekanan pada mental hanya dapat memperburuk keadaan. Hal tersebut dapat mendatangkan penyakit psikosomatis, yaitu suatu kondisi atau gangguan pikiran yang memengaruhi tubuh. Pada masa-masa seperti ini, penting untuk mampu menjaga diri. Kesehatan Anda dan siswa adalah yang utama.
2. Diskusikan isu COVID-19 bersama siswa
Berita di media memang tiada hentinya membicarakan isu COVID-19, Anda juga dapat melakukannya bersama siswa. Namun, tentunya di sini Anda dan siswa harus fokus dan memilah pada hal-hal yang faktual dan positif saja. Agar tidak merasa cemas berlebihan. Jika siswa merasa khawatir atau takut, yakinkan bahwa Anda selalu ada untuk mereka di masa-masa ini.
Diskusikan isu COVID-19 bersama murid Anda dengan mengajak mereka agar tidak ikut panik dengan membuat karya seni seperti poster bertema pencegahan virus Corona, membuat video cuci tangan yang baik dan benar, serta yang lainnya.
3. Beristirahat atau melakukan hobi
Saat social distancing, aktivitas di dalam rumah menjadi terbatas sehingga bisa menimbulkan stress. Ketika sedang tidak mengajar, ambil kesempatan untuk beristirahat sejenak atau melakukan kegiatan yang Anda sukai (hobi) guna meringankan beban pikiran. Misalnya saja dengan memasak, membaca buku, atau bermain game. Lakukan apapun yang dapat dilakukan agar menjaga pikiran Anda teralihkan dari pandemi ini. Karena terlalu sering memikirkan virus Corona, bisa jadi membuat Anda mengalami ketakutan berlebih.
4. Dapatkan informasi terpercaya mengenai COVID-19
Banyak membaca tentang wabah virus Corona bisa menimbulkan serangan kecemasan bagi seseorang yang mengidap gangguan kecemasan. Meski media sosial atau grup WhatsApp Anda tiada hentinya menyuguhkan berita mengenai wabah ini. Ingat, jangan konsumsi semua informasi begitu saja. Saring kembali dan pilih berita yang menurut Anda layak dipercaya. Pilih portal berita yang memang Anda tahu reputasi dan kevalidan informasinya. Bahkan, untuk beberapa saat Anda bisa hindari media sosial jika dirasa terlalu banyak menimbulkan kepanikan.
Pemerintah melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Virus Corona (Covid-19) telah meluncurkan situs covid19.go.id sebagai sumber informasi resmi terkait penanganan virus Corona yang saat ini menjadi pandemi global. Situs tersebut memuat pesan tentang tiga langkah penting yang bisa dilakukan masyarakat untuk mengurangi risiko penularan, mengetahui informasi yang akurat, dan apa yang harus dilakukan bila sakit.
5. Konsultasikan kesehatan mental
Jika merasa stres yang Anda atau siswa Anda rasakan sudah mengganggu kegiatan sehari-hari, segera hubungi psikolog/konselor. Memendam tekanan pada mental hanya dapat memperburuk keadaan. Hal tersebut dapat mendatangkan penyakit psikosomatis, yaitu suatu kondisi atau gangguan pikiran yang memengaruhi tubuh. Pada masa-masa seperti ini, penting untuk mampu menjaga diri. Kesehatan Anda dan siswa adalah yang utama.