Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang, dr Fitra Hergyana, mengatakan, pasien anak SD yang positif ini menambah daftar panjang pasien corona. Saat ini, pasien tersebut telah mendapatkan perawatan di RS Paru Jatisari.
"Bahkan, dari 14 pasien yang positif ini mayoritas merupakan generasi milenial alias usia muda," ujar Fitra, Jumat (26/6/2020).
Anak SD tersebut, merupakan warga Kecamatan Kotabaru. Pasien tersebut, diketahui terpapar positif setelah mengikuti tes swab massal.
Dengan kondisi ini, Fitra mengaku jajarannya sangat fokus pada penanganan corona ini. Apalagi, pasien yang saat ini bermunculan usal menjalani tes usap apus, mayoritas merupakan usia produktif. Bahkan, penyakit ini mampu menginfeksi anak-anak.
Menurut Fitra, pasien positif terdahulu, mayoritas usianya di atas 35 tahun. Tetapi, pada saat ini justru kebalikannya. Yakni, di bawah 35 tahun.
Jika dibandingkan dengan pasien yang telah sembuh semua pada malam takbir lebaran lalu, usia pasien yang terkonfirmasi positif saat ini tergolong jauh lebih muda.
Pihaknya mensinyalir, penularan virus di kalangan milenial ini akibat gaya hidup pasien yang suka nongkrong. Mengingat, hingga saat ini banyak orang tanpa gejala (OTG) yang diyakini masih berkeliaran di luar dengan aktivitas yang tak penting seperti nongkrong-nongkrong.
"Obat terbaik dari virus ini sebenarnya disiplin. Karena virus ini cepat menyebar jika tak berjaga jarak atau tak disiplin menggunakan masker dan cuci tangan," ujarnya.
Berikut jumlah kasus corona di Karawang. Pasien dalam pengawasan, totalnya 534 orang. Selesai pengawasan, 480 orang. Masih dalam pengawasan 13 orang. Meninggal dunia 41 orang.
Pasien dalam pemantauan, totalnya 5.290 orang. Sudah selesai dipantau, 5.215 orang. Masuk dalam pemantauan 68 orang. Serta yang meninggal dunia 7 orang.
Pasien yang positif hasil dari uji tes swab sebanyak 34 orang. Saat ini , yang masih dalam observasi dan harus ikut swab lagi mencapai 14 orang. Pasien yang telah sembuh sebanyak 20 orang. Sedangkan yang meninggal usai menjalani swab masih nihil.
Pasien yang reaktif rapid test ada 271 orang. Terdiri dari 121 orang dengan jenis kelamin laki-laki. Sisanya, 150 orang adalah perempuan. Pasien yang sembuh setelah rapid test mencapai 241 orang. Sedangkan yang meninggal dunianya sebanyak 30 orang. Adapun yang masih diobservasi, nihil.
Untuk OTG mencapai 1.088 orang. Laki-laki sebanyak 580 orang dan perempuan 508 orang. Dari jumlah itu, selesai pemantauan 950 orang. Masih dalam pemantauan 137 orang. Serta yang meninggal dunia satu orang. (Sumber; okezone.com)