Sebelumnya jadwal belajar di sekolah beberapa kali direvisi.
“Ada rencana begitu, karena orangtua sudah mulai ribut, yang belajar sekarang itu mamaknya (ibu murid), kalau bapaknya pulang kerja, kita yang dimarahi,” canda Rudi saat sambutannya pada silahturahmi dengan para pendeta di Engku Putri, Rabu (29/7/2020).
Ia akan memanggil pihak sekolah untuk rapat bersama beserta unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Batam terkait sistem yang akan dijalankan jika pembelajaran di sekolah kembali dibuka.
Nantinya pada rapat tersebut, bisa diketahui kapasitas sekolah.
Rencananya proses belajar mengajar di sekolah dilaksanakan secara sistem shift, untuk tetap menjaga jarak.
“Ada sekolah yang satu shift, bisa dibagi dua, pagi dan sore, satu kelas dengan 40 anak bisa dibagi dua shift,” katanya.
Namun menurutnya yang menjadi masalah, jika ada sekolah yang menerapkan dua shift.
Menurutnya hal itu menjadi masalah tersendiri yang harus dicarikan solusi bersama.
“Itu bingung baginya, kalau bisa nanti dengan 5 jam pelajaran, dibagi dua lagi, supaya tetap mencukupi,” jelasnya.
Selain itu, syarat selanjutnya sekolah bisa dibuka jika orang tua bersepakat agar anaknya pergi sekolah dan pulang sekolah tetap didampingi.
Hal ini mengantisipasi siswa untuk tidak berkeliaran sepulang sekolah untuk physical distancing.
“Nanti juga jika sekolah dibuka, tidak ada jam istirahat, mereka hanya belajar di dalam kelas, besok nanti dirapatkan, dan diputuskan bersama,” kata dia.
(Sumber; suara.com)