Suasana belajar tatap muka yang dilaksanakan SDN 005 Bontang Utara
Terkait pembelajaran bagi siswa baru kelas 1 dan siswa kelas 2 SDN 005 Bontang Utara, pihak sekolah memutuskan kebijakan melakukan pembelajaran tatap muka pada Senin (20/7/2020).
Pembelajaran tatap muka tersebut dilaksanakan karenakan sulit melakukan pembelajaran online dalam hal mengajarkan anak didik membaca, menulis, dan berhintung (calistung). Pihak sekolah menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka tersebut.
Dikatakan Kepala SDN 005 Bontang Utara Ahmadi, pembelajaran tatap muka yang dilaksanakan pihaknya dikarenakan setelah melihat keadaan siswa–siswi baru kelas 1 masih banyak yang belum bisa calsitung. Hal tersebut terjadi karena pada saat pendaftaran tidak adanya pelaksanaan tes calistung bagi siswa baru yang mendaftar.
“Untuk setia harinya hanya memasukkan 6 siswa kelas 1 dan 8 siswa kelas 2, yang tidak akan lebih dari 10 siswa perharinya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ahmadi menjelaskan bahwa nantinya jika siswa – siswi ini telah mengetahui calsitung maka pembelajaran tatap muka tersebutakan dihentikan dan akan kembali ke pembelajaran online sebagaimana yang telah dianjurkan oleh pemerintah.
“Selain itu pembelajaran tatap muka bagi kelas 1 dan 2 ini dilakukan dengan pertimbangan untuk keefektifan pembelajaran dimana jika calistung dilakukan secara online maka akan menjadi tidak maksimal,” pungkasnya.
Sementara itu, Guru Wali Kelas 1 Nur Rahmawati, mengatakan dengan pembelajaran tatap muka ini dilaksanaka karena masih ada orang tua siswa yang tidak dapat melaksanakan pembelajaran secara online.
“Dengan mamasukkan siswa hanya sebanyak 6 anak setiap harinya yang dilakukan di mulai pada hari Senin hingga Jumat, sehingga sasaran pembelajaran calistung bagi siswa kelas 1 dapat berjalan sesuai dengan metode pembelajaran yang ada,” ungkapnya.
Rahmawati menambahkan bahwa dari sistem pembelajaran saat pandemi, banyak kendala yang dialami pihak sekolah, diantaranya yakni para siswa – siswi masih belum saling mengenal antara teman satu sama lain, serta belum mengenal guru–guru yang mengajarkan.
Namun untuk kelas tingkat atas seperti kelas 3,4,5 dan 6, pihak sekolah tetap melaksanakan pembelajaran secara online yang diikuti siswa di rumah masing–masing.
(Sumber; pktvkaltim.com)