BlogPendidikan.net - Model pembelajaran berbasis masalah Problem Based Learning (PBL) merupakan kerangka konseptual tentang proses pembelajaran yang menggunakan masalah-masalah riil dalam kehidupan nyata (otentik), bersifat tidak tentu, terbuka dan mendua untuk merangsang dan menantang siswa berpikir kritis untuk memecahkannya
Model Pembelajaran Berbasis Masalah atau Problem Based Learning (PBL) menurut (Arends) dalam bukunya yang berjudul Learning to Teach, sering disebut sebagai model Anchored Instruction dan Authentic Learning.
Arends selanjutnya memaparkan bahwa model PBL merupakan model pembelajaran yang memberikan berbagai situasi permasalahan kepada siswa dan dapat berfungsi sebagai batu loncatan dalam penyelidikan.
Model pembelajaran ini dilandasi oleh teori konstruktivistik yang mengakomodasi keterlibatan siswa dalam belajar dan pemecahan masalah otentik. Pada model ini dalam pemerolehan informasi dan pengembangan pemahaman tentang topik-topik, siswa belajar bagaimana mengkonstruksi kerangka masalah, mengorganisasikan dan menginvestigasi masalah, mengumpulkan dan menganalisis data, menyusun fakta, mengkonstruksi argumentasi mengenai pemecahan masalah, dan bekerja secara individual atau kolaborasi dalam pemecahan masalah.
Dalam pemecahan masalah, sebagaimana dikemukakan oleh (Tan), siswa menggunakan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada.
Suatu pembelajaran dikatakan menerapkan model PBL jika pembelajaran tersebut memiliki ciri-ciri sebagaimana dikemukakan oleh (Putu Arnyana) sebagai berikut :
- Terdapat kegiatan mengajukan pertanyaan atau masalah
- Pembelajaran terfokus pada keterkaitan antar disiplin
- Penyelidikan autentik
- Siswa menghasilkan produk berupa karya nyata seperti laporan
- Kerjasama, siswa bekerjasama kelompok.
(Arends) mengemukakan ada 5 fase (langkah) yang perlu dilakukan untuk mengimplementasikan PBL.
Berikut 5 langkah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) :
1. Orientasikan siswa pada masalah aktual dan otentik
Kegiatan Guru : Menyampaikan tujuan pembelajaran, menyiapkan dan memotivasi siswa untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah, Guru mendiskusikan rubrik asesmen yang akan digunakan dalam menilai kegiatan/hasil karya siswa.
Kegiatan Siswa : Memperhatikan tujuan yang harus dikuasai, menerima dan
memahami masalah yang dipresentasikan guru, siswa berada dalam kelompoknya
sampai semua jelas terhadap penyelesaiannya.
2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar
Kegiatan Guru : Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.
Kegiatan Siswa : Membatasi permasalahan yang akan dikaji.
3. Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok
Kegiatan Guru : Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
Kegiatan Siswa : Melakukan inkuiri, investigasi, dan bertanya untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang dihadapi.
4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Kegiatan Guru : Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai seperti laporan, video, dan model dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan temannya.
Kegiatan Siswa : Menyusun laporan dalam kelompok dan menyajikannya dalam diskusi kelas
5. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Kegiatan Guru : Guru membantu siswa untuk melakukan efleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Kegiatan Siswa : Mengikuti tes dan menyerahkan tugas-tugas sebagai bahan evaluasi proses belajar.
Demikian artikel ini tentang 5 Langkah Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), semoga bermanfaat dan terima kasih.
Rujukan :
Modul PPG Daring : Model-model Pembelajaran Tahun 2019