BlogPendidikan.net - Guru efektif tentu menjadi impian setiap orang yang berprofesi sebagai guru, dan menjadi idaman dan idola bagi setiap peserta didik. Betapa tidak, karena hanya guru efektiflah yang mampu menciptakan pembelajaran yang efektif serta mengantarkan peserta didik mencapai kompetensi yang diharapkan. Untuk menjadi guru efektif, maka seorang guru haruslah memiliki kebiasaan yang efektif.
Pengertian Guru Efektif
Menurut Michael Marland dalam buku “Guru Powerful” yang ditulis oleh Sukadi, bahwa seorang guru dapat dikatakan efektif apabila ia memiliki sikap penuh perhatian dan pantang menyerah, penjelasannya mudah dipahami serta mampu mengelola kelas dengan baik. Sementara itu Clara R Pudji Jogyanti dalam buku yang sama mengemukakan bahwa guru efektif adalah guru yang dapat meningkatkan seluruh kemampuan siswa ke arah yang lebih positif melalui pengajarannya.
Sedangkan menurut Sukadi bahwa guru efektif adalah guru yang mampu mendayagunakan segala potensi yang ada dalam dirinya dan di luar dirinya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dari beberapa pengertian tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa guru efektif itu adalah guru yang memiliki perhatian kepada peserta didiknya, mampu mengelola kelas serta penjelasannya mudah dipahami oleh peserta didik sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Untuk lebih memahami, berikut ciri-ciri guru yang efektif dalam pembelajaran :
1. Berpikir pro-aktif
Dalam dunia pendidikan, seorang guru tentu akan banyak menghadapi persoalan, karena setiap siswa memiliki latar belakang sosial budaya, karakter serta kemampuan yang berbeda-beda. Namun, guru efektif tidak akan dibelenggu oleh persoalan yang ada, melainkan ia akan selalu berupaya untuk mengubah setiap persoalan menjadi tantangan dan peluang. Guru efektif selalu berupaya menjadi pengendali atas keadaan yang tidak menyenangkan, bukan dikendalikan oleh keadaan yang tidak menyenangkan itu. Sebaliknya guru yang mudah bereaksi terhadap persoalan yang muncul dan reaksinya adalah negatif maka disebut pula guru reaktif, dan tentu guru reaktif itu tidak akan
efektif.
2. Memiliki visi dan misi (tujuan) yang jelas
Memang pada praktiknya masih ada beberapa guru yang mengajar apa adanya atau mengajar sekadarnya saja hanya demi menunaikan kewajiban. Mereka tidak memedulikan bagaimana nasib siswa dan sekolahnya, yang penting asal gaji tiap bulan lancar sudah cukup. Namun guru efektif tidak hanya mengajar untuk menunaikan kewajiban dan rutinitas harian, melainkan ia memiliki tujuan untuk mengantarkan siswanya menjadi siswa yang cerdas secara komprehensif yaitu siswa yang memiliki karakter dan kompetensi yang berguna bagi masa depannya. Guru efektif mengemban visi dan misi, yaitu membangun masa depan bangsa dan negara serta umat manusia dan mencerdaskan anak bagsa.
3. Mengerti prioritas
Guru efektif menyadari bahwa tugasnya sebagai guru tidak selalu berakhir ketika bel sekolah berdering. Namun benyak waktu di sekolah yang harus diprioritaskan, mulai dari rapat sekolah, rapat komite, melakukan pembelajaran remedial atau pengayaan, membantu siswa mengerjakan tugas proyek atau mengundang orang tua siswa untuk membicarakan sesuatu hal. Semua itu sedikit banyak menyita waktu. Namun bagi guru efektif, itu semua merupakan pengorbanan agar dapat hidup dengan skala prioritas.
4. Selalu Berpikir menang (win-win) dalam berhubungan dengan orang lain
seorang guru efektif tidak membiarkan dirinya rugi dengan kehilangan kesempatan untuk berbuat yang terbaik bagi siswa dan sekolahnya, dan iapun tidak mau merugikan siswanya. Misalnya ketika guru harus memberikan hukuman kepada siswanya yang melakukan pelanggaran, maka hukuman yang diberikan adalah bentuk hukuman yang mendidik bukannya hukuman yang merugikan siswa, misalnya siswa tersebut disuruh membuat ringkasan materi pelajaran atau mengerjakan soal tertentu, bukannya dikeluarkan dari kelas atau disuruh pulang.
Guru efektif akan selalu berusaha agar tidak kehilangan jam mengajar, dan siswapun tidak kehilangan jam belajar. Dalam situasi sesulit apapun, guru efektif selalu menjunjung pola hubungan win-win. Ia tidak membiarkan dirinya dirugikan tetapi iapun tidak mau merugikan siswa atau orang lain. Mengerti sebelum dimengerti.
5. Memperhatikan orang lain.
Guru efektif selalu berada dalam posisi untuk “mengerti”. Guru efektif harus mengerti bahwa sebagian besar siswa yang masuk di ruangan kelas menjadi lebih sensitif karena rutinitas mereka setiap hari (duduk, mendengar, menyimak, dan mengerjakan tugas-tugas sekolah). Mereka berharap akan menemukan empati dan pengertian dari seorang guru.
Guru efektif memiliki keyakinan bahwa bila ia memperhatikan siswa dan profesinya secara maksimal, ia pun akan mendapat perhatian yang sebanding. Guru efektif memiliki keyakinan yang kuat bahwa Tuhan tidak akan pernah menyia-nyiakan amal hamba-Nya, sekecil apapun amal itu ia berikan. Oleh karena itu, guru efektif selalu menanam investasi kebaikan pada siswa dan tugas profesinya.
6. Senang bekerja sama
Dalam kegiatan pembelajaran guru efektif senantiasa bersikap inklusif, bertindak objektif serta tidak diskriminatif dalam memberikan pelayanan kepada siswanya. Oleh karena itu guru efektif selalu berada di tengah-tengah siswanya tatkala kegiatan pembelajaran berlangsung untuk mendampingi atau memfasilitasi siswa dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan, atau bersama-sama siswa merancang sebuah tugas proyek.
7. Selalu belajar sepanjang waktu
Guru efektif menyadari bahwa belajar merupakan tuntutan mutlak agar pemikiran dan ilmunya tetap tajam. Sebab ide pokok dalam mengajar dan mendidik adalah memperbarui serta memperbaiki setiap pengetahuan dan peran sebagai guru. Dengan demikian guru efektif akan selalu memberikan pelayanan yang terbaik bagi siswanya.
Sebaliknya guru yang tidak efektif adalah guru yang malas belajar. Ia menganggap bahwa dirinya sudah pintar sehingga tidak perlu belajar lagi. Padahal, berhenti belajar berarti memutuskan diri untuk mundur dari gelanggang kesuksesan.