BlogPendidikan.net - Diskusi kelompok merupakan suatu proses interaksi antara peserta didik yang satu dengan siswa yang lainnya dalam satu kelompok. Dalam kelompok tersebut, peserta didik bisa berbagi informasi dan solusi atas berbagai hal yang terjadi pada proses pembelajaran. Guru berfungsi sebagai pembimbing yang menjadi pengarah sekaligus melaksanakan kegiatan supervisi keefektifan kelompok tersebut.
Sswa yang berdiskusi dalam kelompok-kelompok kecil di bawah pimpinan guru atau temannya untuk berbagi informasi, pemecahan masalah, atau pengambilan keputusan. Diskusi tersebut berlangsung secara terbuka. Setiap siswa bebas untuk mengemukakan ide-ide tanpa merasa ada tekanan dari guru ataupun dari temannya, dan setiap siswa harus mentaati semua peraturan yang telah ditetapkan.
Berikut 9 tips mengendalikan kondisi kelas saat belajar kelompok agar optimal :
Guru memperlihatkan sikap positif terhadap setiap perilaku yang muncul dari peserta didik dan memberikan berbagai tanggapan secara proporsional terhadap perilaku tersebut, dengan maksud tidak menyudutkan kondisi peserta didik, perasaan tertekan dan memunculkan perilaku susulan yang kurang baik.
2. Membagi perhatian
Kelas diisi oleh peserta didik yang bervariasi, akan tetapi sejumlah peserta didik memiliki keterbatasan tertentu yang membutuhkan perhatian khusus dari guru. Namun demikan, perhatian guru tidak hanya terfokus pada satu peserta didik atau satu kelompok tertentu saja yang dapat menimbulkan kecemburuan, perhatian guru harus berbagi dengan merata kepada setiap peserta didik yang ada di dalam kelas.
3. Memusatkan perhatian kelompok
Munculnya kelompok informal dikelas, atau pengelompokan karena di sengaja oleh guru dalam kepentingan pembelajaran membutuhkan kemampuan untuk mengatur dan mengarahkan perilakunya, terutama ketika kelompok perhatiannya harus terpusat pada tugas yang harus diselesaikan.
4. Memberikan petunjuk dengan jelas
Untuk mengarahkan kelompok ke dalam pusat perhatian seperti dijelaskan sebelumnya, serta untuk memudahkan peserta didik menjalankan tugas yang dibebankan kepadanya, maka tugas guru adalah menyampaikan setiap pelaksanaan yang harus dilaksanakan peserta didik secara bertahap dan jelas
5. Menegur
Permasalahan bisa terjadi dalam hubungan yang terbangun, baik antar peserta didik, mupun antara guru dengan peserta didik. Permasalahan dalam hubungan tersebut bisa terjadi dalam konteks pembelajaran, sehingga guru sebagai pemegang kendali kelas harus mampu memberikan teguran yang sesuai dengan beban permasalahan yang terjadi serta menyesuaikan dengan tugas dan perkembangan peserta didik tidak memberikan efek penyerta yang dapat menimbulkan ketautan bagi peserta didik, namun memberikan kesadaran kepada peserta didik tentang masalah yang terjadi.
6. Memberikan penguatan
Penguatan merupakan upaya yang diarahkan guru agar prestasi dan perilaku yang baik dapat dipertahankan oleh peserta didik atau bahkan mungkin ditingkatkan dan dapat ditularkan kepada peserta didik lainnya. Penguatan yang dimksud dapat berupa pemberian hadiah (reward) yang bersifat moril maupun materil namun tidak berlebihan.
7. Memodifikasi tingkah laku
Memodifikasi tingkah laku adalah menyesuaikan bentuk-bentuk tingkah laku ke dalam tuntutan kegiatan pembelajarn sehingga tidak muncul prototype pada diri peserta didik tentang peniruan perilaku yang kurang baik.
8. Pengelolaan Kelompok
Kelompok belajar di kelas merupakan bagian dari pencapaian tujuan pembelajaran dan strategi yang diterapkan oleh guru. Kelompok juga bisa muncul secara informal seperti teman bermain, teman seperjalanan, teman karena gender dan lain-lain. Untuk kelancaran pembelajaran dan pencapaian tujuan pembelajaran, maka kelompok yang ada di kelas itu harus di kelola dengan baik oleh guru.
9. Menemukan dan Memecahkan Tingkah Laku yang Menimbulkan Masalah
Permasalahan memiliki sifat akan selalu ada (perennial) dan memberikan efek berkelanjutan (nurturan effect), oleh karena itu permasalahan akan muncul di dalam kelas, yang berkaitan dengan interaksi dan akan diikuti oleh dampak pengiring yang besar bila tidak diselesaikan secepatnya. Guru harus dapat mendeteksi permasalahan yang muncul serta secepatnya mampu mengambil langkah-langkah penyelesaian, sehingga permasalahan tersebut akan cepat teratasi.