Dalam tulisan berikut, BlogPendidikan.net sedikit berbagi tentang permasalahan yang dihadapi guru pada saat proses pembelajaran. Tulisan ini dibuat yang dikutip dari hasil wawancara antar sesama guru, dan dalam isi wawancara dan deskripsinya semata-mata hanya memberikan motivasi dan tidak ada unsur atau maksud apapun. 🙏🙏
Seperti ini wawancara yang dilakukan :
Pertanyaan 1 : Selama Ibu mengajar, ada tidak kendala yang dihadapi dalam proses belajar mengajar
Jawaban 1 : Sudah tentu saja ada dan bahkan beragam kendala dihadapi tiap tahunnya.
Pertanyaan 2 : Lalu seperti apa kendala yang Ibu hadapi pada tahun ini?
Jawaban 2 : Setiap angkatan siswa pasti memiliki karakter yang beragam, jika tahun lalu kelas III ini lebih mudah mengajarnya karena kognitif siswanya lebih siap dan matang ketika masuk ke kelas III, berbeda dengan tahun sekarang, masih banyak siswa yang secara kognitifnya belum siap untuk berada di kelas III, misalnya masih ada siswa yang belum lancar membaca, ini merupakan kendala yang dapat membuat kita menjadi lebih berpikir keras supaya tujuan pembelajaran yang ingin kita sampaikan ini tercapai.
Pertanyaan 3 : Ada tidak sikap siswa yang jelas-jelas bisa menganggu proses pembelajaran?
Jawaban 3 : Tentu saja ada, siswa kelas III merupakan siswa kelas rendah dan sikapnya pun masih kekanak-kanakan, tidak sedikit siswa yang suka mengangis di kelas. Itu bisa disebabkan berbagai factor, misalnya perkelahian sesame siswa yang awalnya cuma bercanda lalu lama kelamaan akhirnya mereka berkelahi. Karena tangisannya ini kelancaran proses belajar mengajarpun terganggu. Selain itu, anak kelas III masih sangat senang bermain, terkadang walaupun pembelajaran sedang berlangsungpun mereka tetap saja gaduh dan bermain sesuka mereka, ketika ditegur mereka akan diam, tetapi selang beberapa menit kemudian kondisi gaduh tersebut akan kembali terdengar. Hal ini bisa mengganggu penyampaian materi yang dilakukan oleh guru.
Sikap-sikap siswa yang biasanya dapat mengganggu jalannya pembelajaran diantaranya :
1. Gaduh
2. Mencari-cari perhatian teman atau guru
3. Bertengkar dengan teman
4. Sering pergi ke toilet
5. Mengantuk
6. Dll.
Jika dibuat secara garis besar, permasalah dalam proses pembelajaran adalah berdasarkan faktor penyebabnya dibedakan menjadi 4, diantaranya :
A. Siswa
Banyak hal yang bisa membuat hasil belajar siswa di kelas kurang memuaskan bahkan tidak jarang jauh dari harapan guru dan orang tua, berikut ini adalah beberapa hal yang dapat menyebabkan hasil belajar siswa kurang memuaskan, diantaranta :
1. Latar belakang siswa yang beragam bisa membuat pembelajaran menjadi lebih rumit dan sulit.
2. Kurangnya motivasi siswa dalam belajar menyebabkan hasil pembelajaran kurang memuaskan.
3. Pengaruh teman sepermainan begitu dominan terhadap kegiatan belajar siswa tersebut.
4. Tingkat intelegensi masing-masing siswa bisa mempengaruhi keberhasilan belajar siswa.
B. Guru
Bisa juga dikatakan guru merupakan faktor yang sangat menentukan dalam keberhasilan sebuah kegiatan pembelajaran, banyak hal yang bisa dilakukan guru untuk meningkatan kualitas pembelajaran.
Tetapi dibalik itu semua, ada banyak hal juga yang dapat mengurangi keberhasilan seorang guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa, diantaranya :
1. Motivasi guru sangat menentukan terhadap totalitas guru tersebut dalam mengajar.
Seberapa sibuknyapun dia, jika motivasi untuk menghasilkan anak didik yang berkualitas, maka seorang guru akan berusaha semaksimal mungkin untuk mengajar sebaik yang dia bisa lakukan.
3. Tingkat intelegensi dan kreatifitas guru.
Guru yang mempunyai intelegensi tinggi dapat menguasai materi yang akan diajarkan siswa lebih detail dan ketika siswa memberikan pertanyaan, maka guru tersebut dapat menjawab pertanyaan tersebut dengan benar. Ketika kreatifitas guru tersebut tinggi, walaupun dengan berbagai keterbatasan yang dimiliki siswa maupun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah, maka guru tersebut dapat mengatasi hal tersebut dengan mencari jalan keluar dengan keterampilan dan kreatifitas yang ia miliki. Kemampuan guru menggunakan media dan alat peragapun termasuk didalamnya yang menjadi kendala banyak guru di Indonesia.
4. Disiplin dan profesionalisme guru tersebut.
Jika seorang guru mempunyai tingkat disiplin yang tinggi, bukan tidak mungkin rencana pembelajaran yang ia buat akan dilaksanakan sesuai dengan harapan dan keinginannya sehingga hasil yang diperolehpun akan memuaskan.
C. Sekolah
Peran sekolah dalam meningkatkan kualitas belajar siswa sangatlah besar, berikut merupakan hal yang bisa mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar :
1. Kebijakan sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah bisa jadi merupakan penentu keberhasilan belajar siswa.
Ketika sekolah mengeluarkan kebijakan yang longgar atau seolah-olah tidak peduli dengan prestasi siswa, maka siswapun kemungkinan tidak akan memiliki motivasi yang tinggi untuk meningkatkan prestasinya. Artinya perhatian sekolah terhadap murid-murid yang memiliki prestasi akan meningkatkan motivasi seluruh siswa lainnya untuk ikut berprestasi.
2. Pengadaan sarana dan prasarana.
Keterbatasan sarana dan prasarana akan menjadikan masalah mana kala kegiatan pembelajaran membutuhkan sarana yang lengkap tetapi penyedia sarananya sendiri (sekolah) tidak memiliki sarana tersebut. Maka prestasi siswa tidak akan berkembang karena sarana yang seharusnya bisa mengeksplorasi kreatifitas siswa tidak bisa digunakan.
3. Tata tertib sekolah yang longgar akan mengakibatkan siswa bertindak semaunya, tetapi jika tata tertib terlalu ketatpun tidak akan baik, bisa jadi anak merasa kebebasannya sebagai siswa dihilangkan bukan tidak mungkin anak akan melakukan perlawanan/pemberontakan.
4. Kurikulum yang terus menerus berubah menimbulkan kebingungan terhadap siswa. Materi pelajaran menjadi kacau dan sulit untuk dipahami secara menyeluruh oleh siswa.
D. Keluarga
Satu lagi faktor yang tidak bisa dihilangkan dalam keberhasilan proses belajar siswa yaitu keluarga, berikut adalah hal yang bisa mempengaruhi keberhasilan belajar dari faktor keluarga :
Perhatian keluarga terhadap anak begitu menentukan. Banyak keluarga di daerah-daerah yang tidak begitu peduli terhadap pendidikan anaknya sendiri, hal ini akan membuat anak menjadi liar. Karena proses belajar anak sebagian besar berada di luar sekolah (keluarga dan lingkungannya).
Jika orang tua sudah sibuk dengan pekerjaanya masing-masing maka anak akan terlantar belajarnya. Itu akan menjadikan masalah yang serius jika tidak segera ditanggulangi. Banyak anak yang karena tidak diperhatikan oleh orang tuanya malah mengekspresikan dengan teman-teman yang tidak baik, merokok, minum-minuman keras, atau bahkan mungkin
Pertanyaan 4 : Jadi yang paling besar pengaruhnya dalam keberhasilan belajar siswa itu siapa? Apakah siswa sendiri? Guru? Sekolah? Atau keluarga?
Jawaban 4 : Kalau ditakanyakan seperti itu, maka kita sebagai pendidik harusnya mawas diri, keberhasilan belajar siswa di sekolah dengan berbagai masalah yang mengelilinginya merupakan tanggung jawab guru. Jadi faktor yang paling besar pengaruhnya terhadap keberhasilan siswa selama belajar di sekolah adalah guru.
Ketika guru kurang memberikan motivasi kepada siswa, kurang profesionalisme, tidak disiplin, kemampuan yang kurang memadai, tidak punya rencana dan tujuan belajar yang jelas, akan mempengaruhi kemampuan siswa dalam proses pembelajaran untuk mencapai hasil belajar maksimal.