Mendidik dan Mengajar, Apa Bedanya!

Dua Kata Melekat Pada Diri Guru "Mendidik dan Mengajar" Apa Bedanya

BlogPendidikan.net
- GURU adalah faktor penentu keberhasilan proses pembelajaran yang berkualitas. Sehingga berhasil tidaknya pendidikan mencapai tujuan selalu dihubungkan dengan kiprah para guru. Oleh karena itu, usaha-usaha yang dilakukan dalam meningkatkan mutu pendidikan hendaknya dimulai dari peningkatan kualitas guru. Guru yang berkualitas diantaranya adalah mengetahui dan mengerti peran dan fungsinya dalam proses pembelajaran.

GURU merupakan profesi atau jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus. Tugas guru sebagai profesi antara lain meliputi mendidik, mengajar dan melatih. Dengan kata lain, guru dituntut mampu menyelaraskan aspek kognitif, afektif dan psikomotorik dalam pembelajaran.

Hal tersebut sesuai dengan amanat pasal 1 ayat 1 UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Dalam undang-undang ini disebutkan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Mendidik

Guru sebagai seorang pendidik tidak hanya tahu tentang materi yang akan diajarkan. Akan tetapi, ia pun harus memiliki kepribadian yang kuat yang menjadikannya sebagai panutan bagi para siswanya. Hal ini penting karena sebagai seorang pendidik, guru tidak hanya mengajarkan siswanya untuk mengetahui beberapa hal. 

Guru juga harus melatih keterampilan, sikap dan mental anak didik. Penanaman keterampilan, sikap dan mental ini tidak bisa sekedar asal tahu saja, tetapi harus dikuasai dan dipraktikkan siswa dalam kehidupan sehari-harinya.

Mendidik adalah menanamkan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap materi yang disampaikan kepada anak. Penanaman nilai-nilai ini akan lebih efektif apabila dibarengi dengan teladan yang baik dari gurunya yang akan dijadikan contoh bagi anak. 

Dengan demikian diharapkan siswa dapat menghayati nilai-nilai tersebut dan menjadikannya bagian dari kehidupan siswa itu sendiri. Jadi peran dan tugas guru bukan hanya menjejali anak dengan semua ilmu pengetahuan (transfer of knowledge) dan menjadikan siswa tahu segala hal. Akan tetapi guru juga harus dapat berperan sebagai pentransfer nilai-nilai (transfer of values).

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan guru sebagai pendidik, yaitu :
  1. Guru harus dapat menempatkan dirinya sebagai teladan bagi siswanya. Teladan di sini bukan berarti bahwa guru harus menjadi manusia sempurna yang tidak pernah salah. Guru adalah manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan. Tetapi guru harus berusaha menghindari perbuatan tercela yang akan menjatuhkan harga dirinya.
  2. Guru harus mengenal siswanya. Bukan saja mengenai kebutuhan, cara belajar dan gaya belajarnya saja. Akan tetapi, guru harus mengetahui sifat, bakat, dan minat masing-masing siswanya sebagai seorang pribadi yang berbeda satu sama lainnya.
  3. Guru harus mengatahui metode-metode penanaman nilai dan bagaimana menggunakan metode-metode tersebut sehingga berlangsung dengan efektif dan efisien.
  4. Guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang tujuan pendidikan Indonesia pada umumnya, sehingga memberikan arah dalam memberikan bimbingan kepada siswa.
  5. Guru harus memiliki pengetahuan yang luas tentang materi yang akan diajarkan. Selain itu guru harus selalu belajar untuk menambah pengetahuannya, baik pengetahuan tentang materi-materi ajar ataupun peningkatan keterampilan mengajarnya agar lebih profesional.
Mengajar

Peran guru sebagai pengajar, kadang diartikan sebagai menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Dalam posisi ini, guru aktif menempatkan dirinya sebagai pelaku imposisi yaitu menuangkan materi ajar kepada siswa. 

Sedangkan di lain pihak, siswa secara pasif menerima materi pelajaran yang diberikan tersebut sehingga proses pengajaran bersifat monoton. Padahal, peran guru sebagai pengajar bukan hanya menyampaikan informasi, tetapi masih banyak kegiatan lain yang harus dilakukan guru agar proses pembelajaran mencapai tujuan dengan efektif dan efisien.

Mengajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sengaja dalam upaya memberikan kemungkinan bagi siswa melakukan proses belajar sesuai dengan rencana yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan pengajaran. Jadi tugas guru sebagai pengajar adalah bagaimana caranya agar siswa belajar. 

Beberapa hal yang harus dilakukan guru agar siswa belajar sebagaimana disebutkan oleh (E Mulyasa), adalah sebagai berikut :
  1. Membuat ilustrasi: pada dasarnya ilustrasi menghubungkan sesuatu yang sedang dipelajari peserta didik dengan sesuatu yang telah diketahuinya, dan pada waktu yang sama memberikan tambahan pengalaman kepada mereka.
  2. Mendefinisikan: meletakkan sesuatu yang dipelajari secara jelas dan sederhana dengan menggunakan latihan dan pengalaman serta pengertian yang dimiliki oleh peserta didik.
  3. Menganalisis: membahas masalah yang telah dipelajari bagian demi bagian, sebagaimana orang mengatakan: ‘Cuts the learning into chewable bites’
  4. Mensintesis: mengembalikan bagian-bagian yang telah dibahas ke dalam suatu konsep yang utuh sehingga memiliki arti, hubungan antara bagian yang satu dengan yang lain nampak jelas dan setiap masalah itu tetap berhubungan dengan keseluruhan yang lebih besar.
  5. Bertanya: mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang berarti dan tajam agar apa yang telah dipelajari menjadi lebih jelas.
  6. Merespon: mereaksi atau menanggapi pertanyaan peserta didik. Pembelajaran akan lebih efektif jika guru dapat merespon setiap pertanyaan peserta didik.
  7. Mendengarkan: memahami peserta didik dan berusaha menyederhanakan setiap masalah, serta membuat kesulitan nampak jelas baik bagi guru maupun bagi siswa.
  8. Menciptakan kepercayaan: peserta didik akan memberikan kepercayaan terhadap keberhasilan guru dalam pembelajaran dan pembentukan kompetensi dasar.
  9. Memberikan pandangan yang bervariasi: melihat bahan yang dipelajari dari berbagai sudut pandang dan melihat masalah dalam kombinasi yang bervariasi.
  10. Menyediakan media untuk mengkaji materi standar: memberikan pengalaman yang bervariasi melalui media pembelajaran dan sumber belajar yang berhubungan dengan materi standar.
  11. Menyesuaikan metode pembelajaran dengan kemampuan dan tingkat perkembangan peserta didik serta menghubungkan materi baru dengan sesuatu yang telah dipelajari.
  12. Memberikan nada perasaan: membuat pembelajaran lebih bermakna dan hidup melalui antusias dan semangat.
Dua pengertian antara Mendidik dan Mengajar selalu searah dalam proses pembelajaran. Mendidik berarti menanamkan nilai-nilai karakter yang terkandung setiap materi pembelajaran. Mengajar menyampaikan pesan pengetahuan kepada siswa dengan melalui perencanaan dan tujuan pembelajaran.

Nah... itu dia perbedaan Mendidik dan Mengajar. Terima kasih.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan). Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.