BlogPendidikan.net - Gaya mengajar adalah pengubahan tingkah laku, sikap dan perbuatan guru dalam konteks pembelajaran yang bertujuan untuk mengatasi kebosanan siswa sehingga siswa memiliki minat belajar yang tinggi terhadap pelajarannya dikelas
Kita tahu bahwa anak tidak bisa untuk terus menerus memusatkan perhatiannya dalam mengikuti pelajaran, apalagi jika saat guru mengajar tanpa menggunakan variasi alias monoton yang membuat siswa kurang perhatian, mengantuk dan bosan. Untuk mengatasi kebosanan siswa tersebut perlu adanya variasi dan gaya, keterampilan mengadakan variasi dalam proses pembelajaran.
Baca Juga : 17 Tipe Guru Yang Paling Disukai Siswa
Dalam mengajar hendaknya menggunakan berbagai macam variasi gaya. Dengan variasi gaya tersebut, akan menjadikan siswa merasa tertarik terhadap penampilan dan cara mengajar guru.
Berikut Ini 8 Bentuk Cara Memvariasikan Gaya Mengajar Guru di Kelas adalah:
1. Variasi Suara
Variasi suara adalah perubahan suara dari keras menjadi lemah, dari tinggi menjadi rendah dan dari cepat menjadi lambat. Suara Guru dapat bervariasi dalam intonasi, nada, volume dan kecepatan, misalnya: keras-lembut, tinggi-rendah, besar-kecil.9 Nada volume dan kecepatan merupakan bumbu komunikasi, memberi cita rasa pada wajah dan gerak tubuh
2. Pemusatan Perhatian Siswa dengan Penekanan
Untuk memfokuskan perhatian siswa pada aspek kunci, guru dapat menggunakan penekanan secara verbal, misalnya: “perhatikan baik-baik, ini adalah bagian yang sukar”.
3. Kesenyapan atau Kebisuan Guru
Kegiatan berhenti sejenak secara tiba-tiba, biasanya dilakukan pada saat guru menerangkan, yang bertujuan meminta perhatian siswa. Adakalanya bila guru berpindah dari segmen mengajar satu ke segmen mengajar yang lain, bertujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendapatkan pengetahuan yang baru diperoleh sebelum pindah ke segmen yang berikutnya.
4. Mengadakan Kontak Pandang dan Gerak
Kontak pandang yang dilakukan guru pada saat berbicara atau berinteraksi dengan siswa, hendaknya pandangan dilakukan dengan menjelajahi seluruh kelas dan melihat siswa untuk menunjukkan adanya hubungan yang intim dengan siswa. Kontak pandang yang sering dilakukan oleh guru akan membangun dan membina jalinan yang tinggi antara guru dan siswa. Digunakan untuk menyampaikan informasi dan untuk mengetahui perhatian dan pemahaman siswa.
5. Gerakan Badan dan Mimik
Gerakan tangan, lengan, dan tubuh yang alamiah dan terasah akan memberi penekanan pada pesan guru, menandai pertanyaan kunci dan menangkap perhatian pelajar kinestetik dengan menyediakan gerakan hidup. Bagi suara guru.
6. Perpindahan Posisi/Pergantian Posisi Guru di Dalam Kelas
Perpindahan posisi guru dalam ruang kelas dapat membantu dalam menarik perhatian siswa, selain itu dapat juga meningkatkan kepribadian guru. Perpindahan posisi ini dapat dilakukan dari muka kebelakang, dari sisi kiri ke sisi kanan atau dari belakang berpindah kesamping siswa.
Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
- Membiasakan bergerak bebas di dalam kelas. Gunanya untuk menanamkan rasa dekat kepada siswa sambil mengontrol tingkah laku siswa.
- Jangan membiasakan menerangkan sambil menulis menghadap ke papan tulis.
- Jangan membiasakan menerangkan dengan arah pandangan ke langit-langit, ke arah lantai, atau keluar, tetapi arahkan pandangan menjelajahi seluruh kelas.
- Bila ingin mengobservasi seluruh kelas, bergeraklah perlahan-lahan ke arah belakang dan dari belakang ke arah depan untuk mengetahui tingkah laku siswa.
7. Variasi Penggunaan Media dan Bahan-bahan Ajar
Media dan bahan-bahan ajaran, bila ditinjau dari indra yang digunakan dapat digolongkan ke dalam tiga bagian, yakni: dapat dilihat, dapat didengar dan dapat diraba. Pergantian penggunaan jenis media yang satu kepada jenis media yang lain harus menyesuaikan alat indra anak. Karena setiap anak mempunyai perbedaan kemampuan dalam menggunakan alat indranya. Anak ada yang lebih suka membaca, ada yang lebih suka mendengarkan atau mendengarkan dulu baru membaca. Dengan penggunaan media, kelemahan indra yang dimiliki anak akan muda teratasi dan dengan variasi tersebut dapat memberikan stimulus terhadap indra anak.
8. Variasi Pola Interaksi dan Kegiatan Siswa
Penggunaan variasi pola interaksi ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejemuan serta untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan murid dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Variasi gaya mengajar diperlukan dalam proses pembelajaran. Komponen variasi mengajar tersebut adalah seperti variasi gaya mengajar itu sendiri, variasi media dan bahan ajaran dan variasi interaksi yang mutlak harus dimiliki oleh guru guna menggairahkan belajar siswa.
Demikian artikel tentang 8 Bentuk Cara Memvariasikan Gaya Mengajar Guru di Kelas, semoga memberikan manfaat dan jangan lupa tuk berbagi. Terima kasih.