Menyisipkan Ice Breaking Disela Kegiatan Pembelajaran

Menyisipkan Ice Breaking Disela Kegiatan Pembelajaran

BlogPendidikan.net
- Proses pembelajaran yang efektif itu sendiri memerlukan konsentrasi belajar dari peserta didik. Peserta didik kadang kala dapat saja kehilangan fokus saat belajar, hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor, di antaranya adalah kemampuan intelegensi peserta didik. Maka salah satu cara untuk menumbuhkan konsentrasi siswa ialah dengan menyelipkan ice breaking dalam proses pembelajaran yang tujuannya untuk membangkitkan semangat juga menarik kembali konsentrasi juga perhatian siswa.

Tentang Ice Breaking

Ice breaking adalah peralihan situasi dari yang membosankan, membuat mengantuk, menjenuhkan, dan tegang menjadi rileks, bersemangat, tidak membuat mengantuk, serta ada perhatian dan ada rasa senang untuk mendengarkan atau melihat orang yang berbicara di depan kelas. 

Ice breaking dapat dilakukan dengan menyajikan permainan berupa lelucon, variasi tepuk tangan, bernyanyi, bermain dan sebagainya. Model ice breaker merupakan cara yang digunakan untuk mencairkan suasana yang kurang kondusif. Dengan demikian, konsentrasi dan perhatian siswa menjadi terfokus kembali.

Ice breaking dapat diberikan pada awal pembelajaran untuk menyiapkan minat belajar siswa, atau disela-sela pembelajaran untuk menghilangkan kejenuhan dan meningkatkan konsentrasi kembali siswa dan bahkan dapat diberikan diakhir pembelajaran untuk mengakhiri kegiatan dengan penuh suka cita.

Varian ice breaker di sini dibagi dalam dua macam varian, ice breaker tanpa media dan ice breaker dengan media. Ice breaker tanpa media dapat diartikan permainan pendinginan otak dengan tidak menggunakan media di luar anggota tubuh. Sedangkan ice breaker dengan media merupakan permainan pendinginan otak dengan menggunakan media di luar media anggota tubuh. Media/alat bantu lain untuk melakukan ice breaker, misalnya penggaris, penghapus, tas, pensil, atau kapur. 

Pelaksanaan Ice Breaking dapat dilakukan dalam tiga kegiatan pembelajaran sebagai berikut:

Kegiatan Awal

Pada kegiatan awal pembelajaran biasanya anak masih dalam kondisi segar, kecuali sebelumnya ada mata pelajaran lain. Kondisi yang masih segar seperti ini dapat menggunakan ice breaker tipe ringan, yaitu dengan menepuk-nepuk punggung tangan dengan punggung tangan, telapak kaki dengan telapak kaki, atau kebalikannya telapak tangan dengan telapak kanan dengan punggung kaki dengan punggung kaki. Dapat juga diisi dengan berbagai tepuk sesuai dengan mata pelajaran yang akan dilakukan.

Misalnya pembelajaran yang dilakukan adalah pelajaran IPA materi gaya, maka anak-anak diajak melakukan tepuk gaya. “Tepuk Gaya”: Dorongan (badan anak diekspresikan seakan-akan mendorong benda sambil berucap dorongan). Tarikan (baik dan anak diekspresikan seakan-akan menarik benda sambil berucap tarikan). Itulah gaya (membuka tangan selebar-lebarnya). 

Pada mata pelajaran IPS, mengenai nama-nama ibu kota provinsi. Guru dapat menggunakan nada lagu “Sedang Apa” diganti sesuai dengan materi pelajaran. “Jawa Timur-Jawa Timur ibukotanya apa? Ibukota Jawa Timur adalah Surabaya. “Jawa Barat-Jawa Barat, ibukotanya apa? Ibukota Jawa Barat adalah Bandung.

Kegiatan Inti

Pada kegiatan inti setelah siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok, ice breaker dapat diterapkan. Kegiatan yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut: Siswa dibagi jadi dua, barisan anak perempuan dan barisan anak laki-laki yang akan memainkan “hujan ajaib”.

Setiap anak dalam barisan memegang pundak temannya, guru mempunyai 4 instruksi. Instruksi tersebut adalah: Hujan petir (telapak tangan dimiringkan, dan dipukul-pukulkan berlahan di pundak teman yang ada di depannya). Hujan batu (telapak tangan dikepalkan dan dipukul-pukulkan berlahan di pundak teman yang ada di depannya). Hujan rintik rintik (kesepuluh jari tangan dipukul-pukulkan berlahan di pundak teman yang ada didepannya).

Hujan es (tangan memegang pundak, kemudian memijit pundak temannya). Kegiatan ini dilakukan secara berputar, teman yang sebelumnya memegang pundak sekarang dipegang pundaknya oleh teman lain.

Kegiatan Akhir

Pada kegiatan akhir dapat dilakukan dengan kegiatan melompat setinggi-tingginya sambil meletakkan tangan lurus di atas kepala dan menepuk kedua telapak tangan secara selang-seling antara teman yang satu dengan teman yang lain.

Dapat juga dengan mengungkapkan permainan hewan: Semut-besar (membuat lingkaran besar dengan tangan di depan dada). Gajah-kecil (jari telunjuk dan kelingking disatukan membentuk lingkaran kecil). Jerapah-pendek (tangan diletakkan di pipi, kepala digelengkan ke kanan dan ke kiri). Burung hantu panjang (tangan disatukan di atas kepala).

Hitam-putih (memegang baju atas). Putih -hitam (memegang baju bawah). Merah-hijau (memegang kaki kanan bawah). Hijau -merah (memegang kaki kanan kiri).