BlogPendidikan.net - Guru yang mampu menghadapi tantangan adalah guru yang profesional yang memiliki kualifikasi akademik dan memiliki kompetensi-kompetensi antara lain kompetensi profesional, kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial yang kualifaid.
Selain empat kompetensi dasar yang harus dimiliki guru, ada pula kompetensi yang harus dimiliki guru sesuai tuntutan zaman khususnya di abad 21. Guru yang berada pada zaman tersebut haruslah mampu mengemban kompetensi seiring perkembangan zaman dan mengaplikasikannya kedalam proses pembelajaran dan lingkungan sekolah.
Abad ke-21 adalah abad yang sangat berbeda dengan abad-abad sebelumnya. Perkembangan ilmu pengetahuan yang luar biasa disegala bidang.pada abad ini, terutama bidang Information and Communication Technology (ICT) yang serba canggih (sophisticated) membuat dunia ini semakin sempit, karena kecanggihan teknologi ICT ini beragam informasi dari berbagai sudut dunia mampu diakses dengan instant dan cepat oleh siapapun dan dari manapun, komunikasi antar personal dapat dilakukan dengan mudah, murah kapan saja dan di mana saja.
Perubahan-perubahan tersebut semakin terasa, termasuk didalamnya pada dunia pendidikan. Guru saat ini menghadapi tantangan yang jauh lebih besar dari era sebelumnya.
Guru menghadapi klien yang jauh lebih beragam, materi pelajaran yang lebih kompleks dan sulit, standar proses pembelajaran dan juga tuntutan capaian kemampuan berfikir siswa yang lebih tinggi, untuk itu dibutuhkan guru yang mampu bersaing bukan lagi kepandaian tetapi kreativitas dan kecerdasan bertindak (hard skills- soft skills).
Dikutip dari laman akupintar.id dalam Buku Pembelajaran Abad 21, Daryanto dan Karim (2017) menuliskan: Menurut International Society for Technology in Education.
Karakteristik keterampilan guru abad 21 di mana era informasi menjadi ciri utamanya, mengklasifikasi keterampilan dan kompetensi guru abad 21 dalam 5 kategori, yaitu:
1. Mampu memfasilitasi dan menginspirasi belajar dan kreativitas siswa
Indikator kategori ini adalah sebagai berikut:
a. Mendorong, mendukung dan memodelkan penemuan dan pemikiran kreatif dan inovatif.
b. Melibatkan siswa dalam menggali isu dunia nyata (real word) dan memecahkan permasalahan otentik menggunakan tool dan sumber-sumber digital.
c. Mendorong refleksi siswa menggunakan tool kolaboratif untuk menunjukkan dan mengklarifikasi pemahaman, pemikiran, perencanaan konseptual dan proses kreatif siswa.
d. Memodelkan konstruksi pengetahuan kolaboratif dengan cara melibatkan diri belajar dengan siswa, kolega, dan orang-orang lain baik melalui aktivitas tatap muka maupun melalui lingkungan virtual.
2. Merancang dan mengembangkan pengalaman belajar dan asesmen era digital Kompetensi pendidik yang menuntut Guru Pintar untuk mampu merancang dan mengembangkan pengalaman belajar dan asesmen era digital memiliki
indikator sebagai berikut:
a. Merancang atau mengadaptasi pengalaman belajar yang tepat dengan mengintegrasikan tools dan sumber digital untuk mendorong belajar dan kreativitas siswa.
b. Mengembangkan lingkungan belajar yang melibatkan peran serta teknologi sehingga memungkinkan semua siswa merasa ingin tahu dan ikut berpartisipasi aktif dalam menyusun tujuan belajar, mengelola pembelajaran (self-regulated learning) dan mengukur perkembangan belajarnya sendiri.
c. Melakukan penyesuaian dan personalisasi belajar yang dapat memenuhi strategi, gaya belajar dan kemampuan menggunakan tools serta sumber-sumber digital yang beragam.
d. Menyediakan alat evaluasi formatif dan sumatif yang bervariasi sesuai dengan standar teknologi dan konten yang dapat memberikan informasi bermanfaat bagi proses pembelajaran siswa maupun pembelajaran secara umum di sekolah.
3. Menjadi model cara belajar dan bekerja di era digital
Kompetensi guru profesional yang mampu menjadikan Guru Pintar model cara belajar dan bekerja di era digital dapat dilihat dari indikator berikut ini:
a. Menunjukkan kemahiran dalam sistem teknologi dan dapat mentransfer pengetahuan ke dalam teknologi dan situasi yang baru.
b. Berkolaborasi dengan siswa, teman sejawat, dan komunitas menggunakan tool-tool dan sumber digital untuk mendorong keberhasilan dan inovasi siswa.
c. Mengkomunikasikan ide/gagasan secara efektif kepada siswa, orang tua, dan teman sejawat menggunakan aneka ragam format media digital.
d. Mencontohkan dan memfasilitasi penggunaan secara efektif tool-tool digital terkini untuk melakukan analisis, evaluasi dan memanfaatkan sumber informasi tersebut untuk mendukung penelitian dan pembelajaran.
4. Mendorong dan menjadi model tanggung jawab dan masyarakat digital
indikator diantaranya sebagai berikut:
a. Mendorong, mencontohkan, dan mengajar bagaimana menggunakan teknologi informasi digital secara sehat, legal dan etis, termasuk bagaimana menghargai hak cipta, hak kekayaan intelektual dan dokumentasi sumber belajar.
b. Memenuhi kebutuhan siswa yang beragam dengan menggunakan strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa (student-centered) dan memberikan akses yang memadai terhadap tool-tool digital dan sumber belajar digital lainnya.
c. Mendorong dan mencontohkan penggunaan teknologi informasi yang sesuai etika digital dan juga tanggung jawab interaksi sosial.
d. Mengembangkan dan mencontohkan pengembangan budaya serta kesadaran global melalui keterlibatan/partisipasi dengan teman sejawat dan siswa dari budaya lain menggunakan tool komunikasi dan kolaborasi digital.
5. Berpartisipasi dalam pengembangan dan kepemimpinan profesional Partisipasi dalam pengembangan dan kepemimpinan profesional
indikator sebagai berikut:
a. Berpartisipasi dalam komunitas lokal dan global untuk menggali penerapan teknologi kreatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
b. Menunjukkan sifat kepemimpinan dengan mendemonstrasikan visi infusi teknologi, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan bersama dan penggabungan komunitas, dan mampu mengembangkan keterampilan kepemimpinan teknologi kepada orang lain.
c. Mengevaluasi dan merefleksikan penelitian-penelitian dan praktik profesional terkait dengan penggunaan tool-tool dan sumber digital secara efektif untuk mendorong keberhasilan pembelajaran.
d. Berkontribusi terhadap efektivitas, vitalitas, dan self-upgrading terkait dengan profesi guru baik di sekolah maupun di dalam komunitas.