BlogPendidikan.net - Kemampuan siswa untuk memahami dan menyerap informasi/pelajaran sudah pasti berbeda tingkatnya. Ada yang cepat, sedang dan ada pula yang sangat lambat.
Setiap siswa tidak hanya belajar dengan kecepatan yang berbeda tetapi juga memproses informasi dengan cara yang berbeda. Karenanya, mereka seringkali harus menempuh cara berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama.
Pengertian gaya belajar adalah cara yang konsisten yang dilakukan oleh seorang siswa dalam menangkap stimulus atau informasi, cara mengingat, berpikir dan memecahkan soal. Gaya belajar adalah cara yang lebih disukai seseorang untuk memproses pengalaman atau informasi.
Baca Juga: Instrumen Pengolahan Nilai Sikap, Pengetahuan dan Keterampilan Pada Akhir Hasil Belajar Siswa
Gaya belajar didefinisikan sebagai suatu cara konsistensi individu untuk mengkonstruksikan pengetahuan yang melingkupi sebuah dorongan kreativitas antara empat model belajar yang secara nyata mempengaruhi pengetahuan, keterampilan atau sikap-sikap melalui belajar atau pengalaman.
Berikut Ciri-ciri Gaya Belajar Siswa, antara lain:
1. VISUAL
Menitikberatkan pada ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih
dahulu agar mereka paham. Gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya.
Ciri-ciri siswa/anak dengan gaya belajar Visual, yaitu:
- Posisi kepala terangkat ke atas ke arah orang yang sedang berbicara
- Eye accessing melihat ke atas
- Nafas pada dada bagian atas, tipis
- Posisi leher lurus dan tegak
- Penampilan rapi, warna serasi, teratur
- Mengingat dengan gambar
- Lebih suka membaca dari pada dibacakan
- Membutuhkan gambaran dan tujuan menyeluruh
- Menangkap detail
- Mengingat apa yang dilihat
- Selalu mengadakan kontak mata
- Berbicara cepat, hampir tanpa titik koma
- Menjaga jarak dengan orang lain supaya dapat melihat lebih jelas
- Berpikir selalu “gambar besarnya”
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak visual:
- Gunakan materi visual seperti, gambar-gambar, diagram dan peta.
- Gunakan warna untuk menghilite hal-hal penting.
- Ajak anak untuk membaca buku-buku berilustrasi.
- Gunakan multi-media (contohnya: komputer dan video).
- Ajak anak untuk mencoba mengilustrasikan ide-idenya ke dalam gambar
2. AUDITORIAL
Mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik gaya belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi itu.
Ciri-ciri siswa/anak dengan gaya belajar Auditorial, yaitu:
- Posisi kepala menoleh ke arah orang yang sedang berbicara
- Eye accessing ke arah dan sejajar dengan telinga
- Nafas merata di seluruh permukaan dada
- Memandang jauh
- Menghindari kontak mata
- Perhatiannya mudah terpecah
- Berbicara dengan pola berirama
- Selalu mengulang apa yang baru mereka dengar
- Belajar dengan cara mendengarkan dan menggerakkan bibir/bersuara saat membaca
- Berdialog secara internal dan eksternal
- Sikap tubuh lemah lembut dan mengalir
- Berdiri dekat dengan orang lain supaya dapat mendengar jelas
- Mudah terganggu oleh kebisingan
- Cara berpikir kronologi
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak auditorial:
- Ajak anak untuk ikut berpartisipasi dalam diskusi baik di dalam kelas maupun di dalam keluarga.
- Dorong anak untuk membaca materi pelajaran dengan keras.
- Gunakan musik untuk mengajarkan anak.
- Diskusikan ide dengan anak secara verbal.
- Biarkan anak merekam materi pelajarannya ke dalam kaset dan dorong dia untuk mendengarkannya sebelum tidur.
3. KINESTETIK
Mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada karakteristik gaya belajar seperti ini yang tidak semua individu bisa melakukannya. Karakteristik yang khas bagi siswa yang memiliki gaya belajar kinestetik, yaitu menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, siswa yang memiliki gaya belajar ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.
Ciri-ciri siswa/anak dengan gaya belajar Kinestetik, yaitu:
- Posisi kepala dan dahi agak menunduk
- Eye accessing menunduk atau menunduk ke arah kanan
- Nafas dalam, di daerah diafragma
- Jarang mengadakan kontak mata
- Suara nada rendah, tempo lambat
- Sering berjeda ketika berbicara
- Berdiri berdekatan
- Banyak bergerak
- Suka sentuhan, merasakan informasi
- Belajar dengan melakukan
- Cenderung asosiasi dengan pengalaman mereka sendiri
- Menunjuk tulisan saat membaca
- Menanggapi secara fisik
- Mudah terganggu oleh emosi sendiri
Strategi untuk mempermudah proses belajar anak kinestetik:
- Jangan paksakan anak untuk belajar sampai berjam jam.
- Ajak anak untuk belajar sambil mengeksplorasi lingkungannya (contohnya : ajak dia baca sambil bersepeda, gunakan obyek sesungguhnya untuk belajar konsep baru).
- Izinkan anak untuk mengunyah permen karet pada saat belajar.
- gunakan alat peraga/media yang dapat dimanipulasi anak
Setiap guru harus mengetahui gaya belajar semua siswanya. Gaya belajar mempunyai peran penting dalam proses pembelajaran, prestasi, dan hasil belajar siswa. Untuk itulah tenaga pendidik (terutama guru) harus berupaya mengenali gaya belajar peserta didiknya, dan akhirnya kita implementasikan dalam proses pembelajaran.
Demikian penjelasan dalam artikel ini tentang bagaimana seorang guru mengenal ciri-ciri gaya belajar siswanya untuk mengetahui kemampuannya dalam menyerap materi pembelajaran. Semoga artikel ini bermanfaat dan terima kasih.