Guru yang telah memiliki kompetensi kepribadian pasti dapat melakukan tuntutan profesi dengan baik pula. Ia akan bangga menjadi guru dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai norma hukum, agama, maupun sosial. Guru tersebut juga mampu menunjukkan etos kerja yang tinggi.
Adapun kompetensi sikap yang harus dimiliki oleh guru, terdiri dari beberapa komponen penting yang melekat pada diri guru.
Berikut 5 Komponen Penting Kompetensi Sikap Yang Harus Dimiliki Oleh Guru:
- Memiliki kepribadian yang mantap dan stabil, yang indikatornya bertindak sesuai dengan norma hukum dengan norma sosial, bangga sebagai pendidik, dan memiliki konsisten dalam bertindak sesuai dengan norma-norma.
- Memiliki kepribadian yang dewasa, dengan ciri-ciri menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik yang memiliki etos kerja
- Memiliki kepribadian yang arif, yang ditunjukkan dengan tindakan yang bermanfaat bagi peserta didik, disekolah dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berfikir dan bertindak
- Memiliki kepribadian yang berwibawa, yaitu prilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki prilaku yang disegani
- Memiliki akhlak mulia dan menjadi teladan, dengan menampilkan tindakan yang sesuai norma religius dan memiliki prilaku yang diteladani peserta didik.
Seorang guru dituntut untuk mempunyai kepribadian menarik agar mampu membangkit semangat belajar anak didik dan menambah mentalitas pemenang dalam menapaki kehidupan yang terjal dengan penuh tantangan.
Adapun beberapa indikator kepribadian baik yang optimis yang haris melekat pada diri guru adalah sebagai berikut:
- Bertanggung jawab
- Tidak emosional
- Lemah lembut
- Tegas, tidak menakut-nakuti
- Dekat dengan anak didik.
Adapun aspek-aspek kepribadian yang harus dimiliki oleh guru meliputi:
1. Karakter
yaitu konsekwen tidaknya dalam mematuhi etika perilaku, konsisten atau treguhtidaknya dalam memegang pendirian atau pendapat
2. Tempramen
yaitu disposisi reaktif seseorang, atau cepat lambatnya mereaksi terhadap rangsangan-rangsangan yang datang dari lingkungan
3. Sikap
sambutan terhadap objek (orang, benda, peristiwa, norma dan sebagainya) yang bersikappositif, negatif dan ambivalen (ragu-ragu)
4. Stabilitas emosional
yaitu kadar kesetabilan reaksi emosional terhadap rangsangan dari lingkungan
5. Responsibilitas (tanggungjawab)
kesiapan untuk menerima resiko dari tindakan atau perbuatanyang dilakukan
6. Sosiobilitas
yaitu disposisi pribadi yang berkaitan dengan hubungan interpersonal.