Mengenal Sosok Anak Jenderal Ade Irma Suryani Yang Gurur Dalam Peristiwa G 30 S PKI

Mengenal Sosok Anak Jenderal Ade Irma Suryani Yang Gurur Dalam Peristiwa G 30 S PKI

BlogPendidikan.net
- Peristiwa G 30 S PKI yang terjadi di bulan september sampai dengan awal oktober menjadi sejarah kelam bangsa ini.

Kekejaman PKI akan selalu diingat oleh bangsa indonesia. Namun ada satu korban yang bukan sasaran utama dari upaya kudeta PKI tersebut, salah satunya adalah seorang anak bernama Ade Irma Suryani.

Ade Irma Suryani merupakan anak dari Jenderal Abdul Haris Nasution dan ibunya yang bernama Johanna Sunarti. Ade irma lahir di jakarta, 19 Februari 1960 dikenal sebagai anak periang dan ceria.

Dia menjadi korban kekejaman PKI karena berusaha menjaga sang ayah yang akan diculik.

Putri bungsu A.H. Nasution yang kala itu berusia 5 tahun menjadi korban tewas dalam serangan pasukan Cakrabirawa yang menyerbu rumah Nasution di Menteng Jakarta Pusat pada 30 September 1965 tengah malam menjelang 1 Oktober dini hari.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Ade Irma Suryani, anak Jenderal yang tertembak G30S PKI dan informasi terkait kejadian tersebut, simak informasinya berikut ini.

Ade Irma Suryani, Anak Jenderal yang Tertembak Peristiwa G 30 S PKI

Sosok anak Jenderal yang tertembak G30S PKI adalah Ade Irma Suryani. Putri bungsu Jenderal A.H. Nasution menjadi salah satu korban tewas tertembak dalam peristiwa Gerakan 30 September oleh PKI (G30S PKI).

Ade Irma Suryani yang saat itu masih berusia 5 tahun menjadi perisai sang ayah, saat sejumlah tentara pasukan Cakrabirawa menyerbu kediaman Nasution di Menteng Jakarta Pusat pada 30 September 1965 tengah malam menjelang 1 Oktober 1965 dini hari.

Kronologi Singkat Anak Jenderal yang Tertembak G30S PKI

Menurut informasi yang dirangkum detikcom, Ade Irma Suryani sedang digendong oleh Ibunda Johanna Nasution ketika tentara pasukan Cakrabirawa menyerbu rumahnya dan melepaskan rentetan tembakan. Kala itu Ade dipegang oleh ibunya dan masih tertidur tenang, lalu dipindahkan ke tangan adik iparnya karena berusaha melindungi A.H. Nasution.

Sayangnya, adik A.H. Nasution ini membuka pintu kamar. Rentetan tembakan yang dilepaskan pasukan Cakrabirawa pun mengenai Ade Irma Suryani dan adik Nasution. Lalu, Johanna mengambil alih menggendong tubuh Ade Irma yang bersimbah darah sambil mengantar A.H. Nasution untuk menyelamatkan diri melalui pintu belakang.

Ade Irma Suryani Tertembak Tiga Peluru Pasukan Cakrabirawa

Sebanyak tiga peluru bersarang di punggung Ade Irma Suryani, anak Jenderal yang tertembak G30S PKI. Setelah para pasukan Cakrabirawa meninggalkan rumah A.H. Nasution, Ade Irma pun dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Subroto untuk diberikan pertolongan.

Setibanya di rumah sakit, Ade Irma masih dalam keadaan sadar namun kondisi sudah sangat lemah. Dokter langsung menyarankan untuk melakukan operasi kepadanya.

Ade Irma Suryani menjalani perawatan di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta selama 5 hari. Dan pada 6 Oktober 1965 dini hari, Ade Irma Suryani meninggal dunia. Ade Irma dimakamkan di Jakarta pada 7 Oktober 1965. Ade Irma Suryani adalah korban termuda dalam peristiwa G30S PKI.

Makam Ade Irma Suryani dan Namanya yang Diabadikan

Ade Irma Suryani dimakamkan di Kompleks Wali Kota Jakarta Selatan. Terdapat sebuah Tugu Monumen Ade Irma Suryani Nasution yang terletak di depan Kantor Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan untuk mengenang sosok Ade Irma Suryani, anak Jenderal yang tertembak G30S PKI.

Nama Ade Irma Suryani pun diabadikan menjadi sebuah nama Jalan Ade Irma Suryani, salah satunya yakni di Pekanbaru, Riau. Selain itu, namanya juga dijadikan sebuah nama Taman Kanak-Kanak (TK) hingga panti asuhan di beberapa wilayah Indonesia. 

Hal ini bermaksud agar generasi penerus bangsa tetap terus mengingat kejamnya tragedi G30S PKI di masa lampau dan sosok Ade Irma suryani, anak Jenderal yang tertembak G30S PKI.

Ikuti BlogPendidikan.net pada Aplikasi GOOGLE NEWS : FOLLOW (Dapatkan berita terupdate tentang guru dan pendidikan) Klik tanda  (bintang) pada aplikasi GOOGLE NEWS.