BlogPendidikan.net - Seperti kata elon musk, bahwa teknologi AI akan bisa menggantikan semua pekerjaan manusia, dan manusia kelak tidak mempunyai kewajiban untuk bekerja.
Orang terkaya di dunia, Elon Musk mengatakan bahwa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) akan membuat semua orang kehilangan pekerjaan. Menurut Elon, AI mempunyai potensi sebagai 'kekuatan yang paling mengganggu' dalam sejarah umat manusia.
Ia mengatakan bahwa AI berpotensi menjadi kekuatan yang paling mengganggu dalam sejarah umat manusia.
"Kita akan mempunyai sesuatu yang untuk pertama kalinya lebih cerdas dari manusia terpintar," ucap Elon dalam sebuah agenda yang diselenggarakan di Lancaster House dikutip dari CNBC.
Menurut Elon, sulit untuk menjelaskan kapan AI akan sepenuhnya menggantikan umat manusia untuk bekerja. Namun, ia meyakini saat itu akan tiba. Dengan AI, Elon mengatakan, manusia kelak tidak mempunyai kewajiban untuk bekerja.
"Anda bisa mempunyai pekerjaan jika ingin mencari kepuasan personal, tapi AI akan menyelesaikan dan melakukan semuanya," sambung Elon. "Jadi saya tidak tahu apakah ini membuat orang lain nyaman atau tidak nyaman," ucap Elon disambut tawa dari audiens.
Menurut Elon, AI memiliki dua sisi yakni baik dan buruk. Oleh sebab itu, ia melihat tantangan umat manusia ke depan adalah mencari makna dalam hidup. Elon sudah mewanti-wanti bahaya AI terhadap manusia dalam beberapa kesempatan. Ia bahkan pernah menjelaskan bahwa AI lebih berbahaya dari senjata nuklir.
Elon pun diketahui salah satu dari pemimpin teknologi dunia yang menyarankan pemberhentian sementara teknologi AI yang lebih canggih dari GPT-4 software yang dikembangkan OpenAI.
Kendati demikian, pandangan Elon banyak ditentang pemimpin teknologi lain, termasuk Bos Palantir, Alex Karp. Kepada BBC Radio pada Juni 2023, Karp berpandangan bahwa orang-orang yang meminta pengembangan teknologi AI untuk dihentikan sementara karena takut kalah bersaing.
"Banyak yang meminta (pengembangan AI) dijeda. Mereka meminta jeda karena tidak punya produk," jelasnya. Kehadiran Elon, menjadi kesimpulan dari pembicaraan di Bletchley Park, Inggris. Forum itu menjadi tempat berbagai pemimpin dunia untuk membangun kesepakatan tentang potensi buruk AI terhadap umat manusia.
Ahli teknologi dan politisi memanfaatkan momen itu sebagai tempat untuk memperingatkan 'bahaya eksistensial' yang mungkin muncul karena AI. Sejumlah skenario kiamat pun disusun menggunakan inovasi dan hipotesis kecerdasan super.
Beruntungnya, pertemuan itu berhasil mempertemukan Amerika Serikat (AS) dan China yang sama-sama sepakat untuk menciptakan konsensus global untuk mencari solusi atas persoalan AI yang kompleks. Termasuk di antaranya mengembangkan dan mengatur AI agar aman.